Thursday 31 March 2011

Mengatasi Anak Sulit Makan

Si kecil yang sulit makan, tentu akan membuat Ibu pusing. Karena bila hal ini berlangsung lama, tentu akan mempengaruhi masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, cobalah beberapa cara berikut ini. Semoga masalah satu ini dapat segera diatasi.

1. Perhatikan jadwal makannya. Pastikan tidak terlalu dekat antara waktu minum susu, jus, cemilan dan makan utama. Makanan lebih mudah diberikan jika ia merasa lapar.
2. Variasikan menu bayi Anda dengan koleksi aneka resep. Lihat reaksinya. Jika ada suatu resep yang disukainya, segera beri tanda agar bisa lebih sering diberikan padanya.
3. Ganti suasana makan, misalnya biasanya ia makan di ruang makan atau ruang bermain, ajak ia keluar rumah, duduk di taman atau makan bersama-sama teman-teman sebayanya.
4. Pilihlah alat-alat makan yang bervariasi dan lucu dengan warna-warna terang Usahakan menyajikan makanan yang tampak menarik.
5. Berikan ia mangkuk/piring sendiri, tuangkan sedikit makanan dan biarkan ia mengambil makanan dan menyuapnya sendiri. Sambil sesekali Anda mencuri-curi kesempatan memasukan makanan ke mulutnya.

Jangan paksa ia makan karena akan membuatnya trauma. Pastikan suasana yang menyenangkan baginya. Seperti juga orang dewasa, ada kalanya ia tidak begitu ingin makan. Maka biarkan ia makan separuh porsinya saja sekali-kali. Tutuplah kekurangan nutrisi dengan memberinya puding atau selingan yang ia sukai.

Jika perlu, mintalah vitamin penambah nafsu makan pada anak setelah konsultasi pada dokter. Sebaiknya jangan memberi vitamin tanpa petunjuk dokter.

Imajinasi Si Tiga Tahun

Saat anak berusia sekitar tiga tahun, imajinasinya semakin berkembang. Ia mulai bisa mengkhayal tentang berbagai hal. Mulai dari negeri dongeng dengan segala keindahannya sampai negeri para penyihir yang jahat. Mulai dari kuda yang bisa terbang sampai ikan yang bisa berbicara.

Hal ini sangat wajar. Setiap anak akan melewati masa ini. Masa ini pun sebenarnya bukan masa yang akan membuat kita menjadi pusing apalagi panik. Bila kita ikuti dengan baik dan benar, masa ini bisa menjadi masa yang sangat indah. Imajinasi anak yang berkembang membuat saat bermain dengannya menjadi saat yang sangat menyenangkan.

Apa yang harus kita lakukan hanyalah mengarahkan dengan baik agar rasa takutnya tidak berlanjut sampai dewasa. Kadang kita malah merasa bahwa rasa takutnya bisa dimanfaatkan demi terpenuhinya keinginan kita. Misalnya, bila anak sedang malas makan, kita menakut-nakutinya dengan mengatakan bahwa banyak semut akan datang kalau dia tidak segera menghabiskan makanannya. Tentu saja hal ini tidak tepat untuk perkembangan psikisnya.

Hal yang bisa kita lakukan adalah menemani dan meyakinkannya bahwa kita ada dan bisa melindunginya. Jangan hadapkan secara langsung dengan apa yang ia takuti. Misalnya dengan mengatakan, Nah, lihat sendiri kan. Semut ini tidak apa-apa? Hal tersebut seringkali tidak berguna, malah menambah rasa takutnya.? Yang kita hadapi adalah imajinasinya, bukan dunia nyatanya.

Misalkan mengenai warna tembok yang disangka api. Akan lebih baik bila misalnya kita mengajak untuk bermain cat. Kita mengecat tembok sambil kita ajak ia untuk membantu mengecat. Mungkin saja hasil catnya malah tidak rapi tapi setidaknya kita sudah mendekatkannya pada satu kegiatan yang mengasyikan. Setelah ia mulai asyik bermain, secara perlahan kita beritahu bahwa kita juga akan mengecat tembok yang ternoda. Bila ia setuju, mulailah kita mengecat sehingga warna tembok kembali menjadi rapi.

Dengan pendekatan yang baik, umumnya anak menjadi tidak takut lagi. Ia malah menjadi semakin dekat dengan orangtua yang selalu ada saat ia membutuhkan. Ia tahu bahwa ia tidak sendirian dan bila ia takut, akan ada seseorang yang ia kasihi yang datang membantunya. Kedekatan anak dengan orangtua akan terjalin dengan lebih baik lagi.

Kapan Anak Luka Perlu Ke Dokter?

Seperti yang kita semua tahu, anak akan selalu bergerak tiada henti, seakan-akan energi yang ada dalam tubuhnya tidak akan pernah habis. Aktivitas yang luar biasa ini, dapat mengundang bahaya, apalagi si kecil sering tidak berhati-hati dalam melakukan kegiatan apapun. Tidak pernah memperhitungkan akan adanya bahaya yang dapat mengancam. Sehingga tidak jarang, hal ini yang menyebabkan sang buah hati kita sering mengalami luka, entah karena terjatuh, tergores, terbentur dan lain sebagainya.

Apakah setiap kali si kecil terluka harus dibawa ke dokter? Bila tidak, luka yang seperti apa saja yang memerlukan perawatan dari dokter? Berikut ini ada beberapa petunjuk yang mungkin dapat membantu para orangtua untuk menentukan kapan sebaiknya sang buah hati dibawa ke dokter.

Luka Berdarah Serius
Anak-anak sering terluka dan berdarah. Bila perdarahan itu tidak dapat berhenti atau luka itu kotor dan mungkin terinfeksi atau juga luka itu mengenai daerah wajah atau kelamin, maka Anda harus segera membawa sang anak ke rumah sakit.

Luka Daerah Kepala
Walaupun luka itu kecil dan tidak banyak mengeluarkan darah, tapi harus mendapat pengawasan ketat. Bila sang anak menunjukkan tanda-tanda gangguan pada otaknya seperti pingsan, terus mengantuk, kesulitan untuk bicara atau bergerak, pusing yang hebat dan muntah yang terus menerus, maka Anda harus segera membawanya ke dokter.

Luka Anggota Tubuh
Luka di daerah kaki maupun tangkai dapat menyebabkan patah tulang, walaupun pada permukaan kulit tidak ditemukan luka yang berdarah. Ini yang disebut dengan patah tulang tertutup. Pada patah tulang tidak selalu ditemukan kelainan bentuk tulang, yang lebih sering ditemukan adalah rasa nyeri yang hebat terutama bila digerakkan atau dipegang, sulit untuk menggerakan tulang yang terkena misalnya bila patah tulang kaki maka tidak dapat berjalan, ukuran panjang tulang pada sisi yang patah tidak sama dengan sisi tulang yang normal, dan bila tulang yang patah digerakkan akan terasa krepitasi.

Bila Anda masih ragu apakah luka pada sang buah hati Anda membahayakan atau tidak, sebaiknya bawa ke dokter untuk memastikannya. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menegakkan diagnosa, misalnya pada dugaan patah tulang biasanya akan dilakukan pemeriksaan ronsen. Semakin cepat mendapat pertolongan, semakin tinggi kesembuhan yang dicapai.

Warna Feses Bayi Dan Penyebabnya

Feses atau tinja bayi umumnya dibedakan berdasarkan warnanya. Berdasarkan beragam warna feses, kita dapat mendeteksi apakah sistem pencernaan bayi normal atau terganggu.

Bayi yang baru dilahirkan memiliki feses yang berbentuk seperti aspal lunak, setelah itu bergumpal seperti jeli, padat, berbiji, dan dapat berupa cairan. Sedangkan untuk bayi yang diberi ASI oleh ibunya, akan memiliki feses yang berbentuk pasta atau kream, berbiji, dan cair seperti menceret

Frekuensi buang air besar pada setiap bayi berbeda, terutama pada minggu keempat atau kelima pada awal kelahirannya di dunia, bayi dapat buang air besar 5 kali dalam sehari. Sedangkan untuk bayi yang mengkonsumsi ASI, tidak setiap hari buang air besar. Biasanya bisa mencapai 4 hingga 7 hari.

Feses yang berwarna kuning adalah warna feses normal bagi bayi. Jika bayi mengkonsumsi ASI secara total, tanpa adanya campuran dari susu lain, feses yang dihasilkan akan berwarna dominan kuning (lebih cerah).

Feses yang berwarna hijau masih dikategorikan normal. Walaupun demikian, hal ini tidak dapat dibiarkan terjadi secara terus menerus. Biasanya terjadi karena cara ibu memberikan ASI belum tepat. Maksudnya ASI yang terhisap oleh bayi hanya foremik saja, umumnya terjadi dalam kondisi produksi ASI yang melimpah. Di mana bayi mengisap ASI depan terlebih dahulu. ASI depan memiliki kandungan gula dan laktosa, namun rendah lemak, sehingga dapat membuat bayi cepat lapar kembali. Sementara ASI belakang yang mengandung banyak lemak akan terhisap setelah foremik habis, padahal hidmik (ASI belakang) inilah yang membuat tinja menjadi kuning normal.

Jika bayi Anda memiliki feses berwarna merah, warna merah umumnya disebabkan karena tetesan darah yang ikut terbawa dengan feses. Darah tersebut dapat berasal dari tubuh bayi atau ibunya, yang terhisap pada proses persalinan. Jika darah berasal dari tubuh ibu, maka akan dapat ditemukan bercak hitam di dalam feses, dan berlangsung selama 1 hingga 2 hari. Namun jika darah yang terdapat bukan berasal dari tubuh bayi maupun ibu, bayi kemungkinan menderita alergi karena pemberian susu formula. Dapat juga terjadi penyumbatan pada usus. Segera tangani segera.

Anda harus waspada jika bayi Anda memiliki feses yang berwarna putih atau keabu-abuan, karena dari warna putih atau keabu-abuan tersebut dapat dideteksi terjadinya gangguan pada hati, atau bahkan penyumbatan saluran empedu, sehingga cairan empedu tidak dapat memberikan warna pada feses bayi. Segera periksakan bayi Anda kepada dokter.

Tinggi Badan Anak

Bayi pada umumnya memiliki berat badan normal antara 2500 hingga 3000 gram, dengan panjang badan antara 48 hingga 50 cm. Selanjutnya, pertumbuhan tinggi dan berat badan bayi tidak akan sama. Menurut seorang dokter dari divisi Endokrinologi, pertumbuhan terbagi menjadi tiga tahap.

Pertama, dimulai dari bayi lahir hingga ia berusia tiga tahun. Pada tahun pertama, pertambahan tinggi badan mencapai 1, 5 kali panjang lahir. Usia dua tahun, rata-rata anak tumbuh sebanyak 6 hingga 10 cm per tahunnya. Tahap kedua adalah tahap anak-anak yang akan berakhir ketika anak memasuki pubertas (usia 6 hingga 12 tahun). Pada tahap ini penambahan tinggi badan anak mencapai 5 hingga 7 cm per tahunnya. Di tahap ini anak akan kelihatan memanjang, mengurus, dan perutnya tidak buncit lagi. Tahap terakhir adalah tahap pubertas (12 hingga 18 tahun) yang ditandai dengan percepatan dalam pertumbuhan karena pengaruh hormon seksual. Pertumbuhan tinggi badan anak remaja akan melaju dengan cepat, dan kemudian secara perlahan akan terhenti. Pada anak perempuan yang masa pubertasnya terjadi lebih awal, tinggi badannya akan mencapai 8 cm per tahun. Sedangkan pada anak laki-laki akan mencapai 10 cm per tahun. Bila tahap ini berakhir, maka berakhir pula proses pertumbuhan anak.

Jika tinggi anak berada pada atau melebihi 97 per seratus dari batas garis maksimal tinggi seseorang pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tertentu, maka anak dapat dikatakan memiliki perawakan yang tinggi. Tinggi badan rata-rata anak Indonesia mulai dari ia lahir hingga berusia 5 tahun, adalah 48 hingga 120 cm.

Faktor genetik adalah elemen dasar penenti tinggi seseorang. Seorang anak akan mencapai tinggi badannya dengan gen penentu tinggi badan yang diwarisinya. Jika orang tuanya memiliki perawakan yang tinggi, maka secara genetis anak cenderung memiliki perawakan yang tinggi pula. Namun sering kita jumpai, anak lebih tinggi dari orang tuanya. Hal ini bisa saja terjadi karena dari kedua orang tua kita mengenal konsep Potensi Tingi Genetik (seorang anak dilahirkan berpotensi atau akan mencapai tinggi dewasa tertentu yang berada dalam rentang waktu tertentu).

Selain faktor genetik, faktor gizi juga harus diperhatikan, terutama sejak dalam kandungan. Beberapa zat gizi yang penting, seperti protein, lemak, vitamin (vitamin A dan D), mineral (zat besi, kalsium, seng, dan yodium) turut membantu dalam proses pertumbuhan anak.

Beberapa jenis hormon yang berperan penting dalam proses pertumbuhan tinggi dan berat anak, antara lain hormon pertumbuhan, hormon tiroid, dan hormon seks.Hormon pertumbuhan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang. Hormon tiroid dibutuhkan untuk membantu melancarkan proses metabolisme dalam tubuh. Sedangkan hormon seks terdiri dari hormon estrogen, progesteron, dan androgen, bertugas dalam proses pematangan seksual.

Faktor lingkungan, seperti imunisasi, kasih sayang yang cukup, dan kebutuhan ekonomi juga sangat mendukung pertumbuhan tinggi seseorang. Imunisasi sangat penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit yang dapat menghambar pertumbuhan fisiknya. Kasih sayang yang kurang akan memberi dampak kehilangan nafsu makan pada anak. Demikian pula halnya dengan kekurangan dalam kebutuhan ekonomi akan berdampak pada ketersediaan pangan yang mengandung gizi seimbang.

Meningkatkan Kemampuan Psikis Anak

Daerah otak merupakan daerah paling penting yang harus selalu dilindungi dari cedera maupun penyakit-penyakit tertentu yang menyerangnya. Apa yang harus dilakukan? Perlindungan apa yang dapat Ibu berikan?

Awas! Lindungi otak anak:

1. Hindarkan dari penyakit campak. Meskipun terlihat ringan, penyakit ini dapat menjadi penyebab utama kesulitan belajar anak, kelainan kepribadian dan tingkah laku bahkan keterbelakangan mental.
2. Jaga kesehatan anak secara rutin dan berikan vaksinasi yang perlu.
3. Cegah terjadinya kecelakaan yang bisa melukai otak anak. Naik-turun tangga, naik-naik ke meja, bepergian dengan kendaraan tanpa melakukan pengamanan terhadap si kecil, dll.
4. Lindungi anak dari racun yang merusak otak. Misalnya timah, yang sering terdapat dalam cat dinding, mainan, koran, alat rumah tangga, pensil, dll
Siapkah si kecil bersosialisasi?

Bagi batita, minat untuk menjalin hubungan dengan orang lain baru muncul menjelang usia ke 24 bulan dan proses awal ini akan terus berkembang nyaris seumur hidupnya.

Namun interaksi sosial ini bukanlah hal yang mudah dilakukan. Dibutuhkan bimbingan penuh dan kesempatan yang banyak dari orangtua, agar segalanya berjalan mulus.

Tumbuhkan kemampuan berteman
Kemampuan anak dalam berhubungan dengan teman sebaya pada usia dini merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemampuan bergaul anak di usia berikutnya. Padahal pada usia dini anak belum mempunyai cukup empati terhadap temannya untuk bisa bermain bersama-sama. Bagi mereka, satu-satunya orang yang patut dipedulikan adalah dirinya sendiri.

Karena itu orang tua dapat membantu agar anak yang "antisosial" ini dalam perkembangannya lebih lanjut, akan mampu berbagi dan bekerja sama, peka terhadap perasaan orang lain dan dapat menyelesaikan konflik tanpa bertindak agresif.

Pesan-pesan penting bagi ibu hamil

Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak dari pada saat tidak hamil. Untuk mencegah kurang darah selama hamil ibu harus banyak makan makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah dan kacang-kacangan lainnya, telur, ikan, dan daging.

Minumlah susu ibu hamil dua gelas sehari secara teratur. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang rapuh, ibu hamil harus banyak makan-makanan sumber zat kapur, seperti: kacang-kacangan, telur, ikan teri / ikan kecil yang dimakan bersama tulangnya, sayuran daun hijau.

Kenalilah gejala kurang darah (anemia) selama masa kehamilan, yaitu: pucat, pusing, lemah dan penglihatan berkunang-kunang. Selama hamil, makanlah beraneka ragam makanan dalam jumlah yang cukup. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar, seperti : buah-buahan, sari buah, sayur bening, dsb

Hindari pantangan terhadap makanan, karena akan merugikan kesehatan ibu. Hindari merokok dan minum-minuman keras karena akan membahayakan keselamatan ibu dan janin. Jangan lupa memeriksakan diri kepada bidan atau Puskesmas secara teratur, agar ibu dan kandungannya tetap sehat.

Asap Rokok Penyebab Resiko Keguguran

Wanita yang berusaha untuk hamil sebaiknya menjauhkan dirinya dari asap rokok. Walaupun tidak merokok, tapi menghirup asap rokok, akan membuatnya sulit hamil. Dan bila hamil, maka akan mudah mengalami keguguran pada hari-hari pertama kehamilannya.

Merokok memang telah diketahui berpengaruh buruk pada kesehatan. Tapi sebagai perokok pasif, yang sering terjadi pada wanita yang mempunyai suami perokok, selain berpengaruh buruk bagi kesehatannya, juga akan membuatnya sulit untuk mempunyai anak.

Penelitian di China pada 526 wanita yang tidak merokok tapi mempunyai suami perokok, lebih dari 20 batang rokok sehari, ternyata menunjukkan 80 persennya diantaranya mengalami keguguran dalam 6 minggu kehamilannya dibanding dengan wanita yang tidak mempunyai suami perokok. Sedang bila suami merokok tapi kurang dari 20 batang sehari, tetap menunjukkan adanya peningkatan risiko keguguran pada istrinya. Wanita dari suami perokok berat juga akan mengalami kesulitan untuk hamil.

Banyak dari wanita yang tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami keguguran pada minggu-minggu pertama kehamilannya, dan mengira bahwa perdarahan yang terjadi hanya merupakan haid biasa. Keguguran itu diduga disebabkan karena efek toksik dari rokok yang mengganggu keseimbangan hormon-hormon kehamilan.

Sumber: American Journal of Epidemiology

Saat Hamil, Berapa Banyak Makanan yang Diperlukan?

Secara umum, banyaknya makanan yang diperlukan pada kehamilan bisa dilihat pada detail di bawah ini. Detail tersebut berlaku pada kehamilan normal tanpa gangguan. Jika kehamilan terganggu (misalnya akibat mual muntah berlebihan), tentu dibutuhkan penyesuaian. Contohnya :

Pada trimester pertama
Pada umur kehamilan 1-3 bulan dapat terjadi penurunan berat badan ibu akibat pusing, mual dan muntah. Guna menghindarinya sebaiknya makanlah makanan dalam porsi kecil namun sering, contoh: susu, sari buah, roti kering.

Pada trimester kedua
Nafsu makan ibu mulai membaik sehingga porsi makanan mulai kembali seperti sebelum hamil berupa tiga porsi makanan utama sehari ditambah 1 porsi makanan selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti telur, ikan, daging, dan teri sangat baik serta mampu mengurangi risiko kurang darah.

Pada trimester ketiga
Banyaknya makanan pada periode ini sebaiknya disesuaikan dengan keadaan ibu. Jika ibu hamil memiliki berat badan berlebih, sebaiknya makanan pokok (tepung-tepungan, misalnya nasi, roti, sirup, kue-kue) dikurangi dan sayuran serta buah-buahan segar diperbanyak. Selain membantu menjaga berat badan, sayur dan buah juga membantu mencegah sembelit (susah buang air besar).

Jika ibu hamil mengalami udem (bengkak-bengkak pada kaki), sebaiknya kurangi mengkonsumsi makanan yang asin, dan batasi penggunaan garam saat memasak makanan.

Menyusui dan Minum Obat

Ibu menyusui harus memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, karena asupan yang masuk ke tubuh ibu juga akan dikonsumsi oleh bayi, melalui ASI. Termasuk ketika Ibu harus mengkonsumsi obat.

Daftar pertama adalah obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi / tidak dianjurkan untuk dipakai oleh ibu yang sedang menyusui, dan ini telah dibahas sebelumnya.

Daftar kedua merupakan obat-obat yang boleh dikonsumsi ibu menyusui dengan catatan bahwa baik ibu maupun bayinya harus dimonitor. Daftar obat ini merupakan obat-obat yang masih dapat memberikan efek samping walaupun tidak selalu, yaitu:

1. Obat analgesik dan anti radang: salisilat dosis tinggi.
2. Obat antibiotika dan antiinfeksi: Aminoglikosida, antimalaria, Cotrimoxazole, Ethambutol, Isoniazid, Sulfonamide.
3. Antikoagulan dan obat yang bekerja pada sistem kardiovaskuler: Betablocker, Clonidine, Diuretic, Nicuomalone, Reserpine, Warfarin.
4. Obat saraf: Barbiturate, Benzodiazepine, Carbamazepine, Choral, Dichloralphenazone, MAO inhibitor, Neprobamate, Phenothiazine dosis tinggi, Phenytoin, Primidone, Sodium Valproate.
5. Hormon dan obat yang bekerja pada sistem endokrin: Carbimazole, Corticosteroid, Oral Hypoglycaemic Estrogen, Thiouracil, Thyroxine.
6. Obat-obat lain: Bronkodilator, Danthron, Propantheline, Theophyline.

Berikut ini merupakan daftar obat-obat yang dianggap aman bagi ibu menyusui. Obat-obat ini hanya mengandung kadar yang sangat rendah sehingga tidak akan ditemukan efek sampingnya pada bayi. Obat-obat ini adalah:

1. Obat analgesik dan anti inflamasi: Codein, Dextropropoxyphene, Flufenamic acid, Ibuprofen, Ketoprofen, Mefenamic acid, Paracetamol, Pentazocine, Pethidine, Salisilat dosis rendah.
2. Obat antibiotika dan antiinfeksi: Cephalosporin, Clindamycin, Erythromycin, Lincomycin, Metronidazole, Nitrofurantoin, Penicilin, Rifampicin.
3. Antikoagulan dan obat yang bekerja pada sistem kardiovaskuler: Digoxin, Heparin, Methyldopa.
4. Obat saraf: Barbiturat dosis rendah, Benzodiazepine dosis rendah, Phenothiazine dosis rendah, Tricyclic.
5. Hormon dan obat yang bekerja pada sistem endokrin: Corticosteroid dosis rendah, Insulin, Progesteron.
6. Obat-obat lain: Antacid, Antihistamin, Bisacodyl, Bulk Laxatives, Asam Folat, zat besi, Sodium Cromoglycate, Vitamin A dan D dosis rendah, Vitamin B dan C.

Hamil, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Hamil, tidak, hamil, tidak? begitulah keragu-raguan yang selalu muncul di benak Anda sebagai wanita. Entah diharapkan atau tidak, gejala awal kehamilan selalu sulit untuk diketahui dengan pasti. Bagaimanakah sebenarnya tanda - tanda dan proses kehamilan? Semua akan dibahas berikut ini.

Perkiraan bahwa kehamilan sudah terjadi, baru muncul bila pada bulan ini Anda tidak mendapat haid. Namun, sampai enam hari terlambat haid biasanya belum dapat menggambarkan apakah Anda benar-benar hamil. Haid memang tidak selamanya tepat waktu. Jadi, ia bisa saja datang terlambat tanpa adanya kehamilan.

Tes-tes kehamilan (yang mudah Anda dapatkan di apotik) mendeteksi hormon yang diproduksi bila terjadi kehamilan. Hormon ini masih rendah kadarnya di tahap awal kehamilan dan akan meningkat seiring dengan waktu. Karena itu, walaupun produk-produk tersebut selalu membanggakan sensitivitasnya, hasil yang lebih pasti tentu didapat bila kehamilan sudah berlangsung lebih lama. Bila hasil tes kehamilan masih negatif dan haid belum juga datang, cobalah ulang seminggu kemudian.

Kalau menduga bahwa diri Anda hamil, pastikan dengan mengunjungi dokter atau bidan terdekat. Ingatlah tanggal hari pertama haid terakhir Anda (HPHT). Dengan pedoman tanggal ini, dokter akan memperkirakan usia kehamilan dan kapan perkiraan saat melahirkan nanti.

Tanda-tanda kehamilan juga dapat dilihat dari perubahan fisik. Di antara beberapa gejala umum yang sering ditemui adalah sebagai berikut:

1. Payudara terasa membesar, lebih berisi, kenyal serta lembut.
2. Kira-kira 10 hari setelah terlambat haid atau minggu ke-6, benjolan-benjolan kecil pada payudara, yang disebut kelenjar Montgomery, akan muncul pada daerah dekat puting yang berwarna agak gelap (areola).
3. Pembuluh-pembuluh darah di payudara juga akan lebih tampak dari biasanya.
4. Pada minggu-minggu pertama kehamilan, Anda juga akan lebih sering buang air kecil, bukan hanya pada siang hari tapi juga malam hari.
5. Lebih cepat lelah dan kadang-kadang disertai pusing kepala.
6. Mual dan muntah cukup sering terjadi. Gejala ini biasa disebut sebagai "morning sickness" dan umumnya muncul pada bulan kedua kehamilan. Walaupun namanya "morning sickness", gejalanya terjadi bukan hanya pagi hari tapi boleh jadi sepanjang hari.
7. Terjadi gerakan-gerakan pada bayi, yang dikenal dengan istilah "feeling life". Keadaan ini mulai terjadi antara bulan keempat dan kelima kehamilan
8. Pada bulan-bulan terakhir kehamilan, pembesaran perut semakin terlihat nyata.