Monday 28 February 2011

Suplemen Asam Folat Turunkan Risiko Stroke

Berdasarkan hasil sebuah penelitian meta analisis, diketahui bahwa suplemen asam folat bisa menurunkan risiko stroke sebesar 18% - 25%. Namun, manfaatnya untuk kondisi kardiovaskular lainnya belum diketahui secara jelas.

Pengurangan risiko stroke tersebut muncul dari sebuah meta analisis delapan trial acak yang mengamati suplementasi asam folat, dengan atau tanpa vitamin B lainnya. Penelitian itu dilakukan oleh para ilmuwan dari Northwestern University, dan hasilnya dilaporkan dalam jurnal The Lancet.

Dalam analisis bertingkat trial yang memasukkan 16.841 pria dan wanita, peneliti membagi kelompok tersebut menjadi :
- Sub kelompok yang menerima suplemen asam folat lebih dari 3 tahun
- Sub kelompok yang mempunyai kadar homosistein menurun sebesar 20% atau lebih
- Sub kelompok yang hidup di wilayah tanpa fortifikasi asam folat

Studi tersebut menetapkan bahwa pasien dengan berbagai penyakit sering mengalami kekurangan asam folat, vitamin B lainnya (seperti vitamin B6 dan vitamin B12), serta asam lemak omega-3 (khususnya DHA).

Ke-delapan trial itu memasukkan pasien dengan kondisi awal, yaitu satu trial dengan sejarah stroke dan tujuh lainnya dengan penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal tahap akhir atau displasia esofagus. Penurunan risiko stroke secara keseluruhan adalah sebanyak 18%. Selain itu, risiko stroke 25% lebih rendah pada 7 trial yang tidak ada sejarah stroke.

Walaupun telah terbukti bahwa suplemen asam folat dapat menurunkan risiko stroke, debat terus berlanjut apakah asam folat dapat memperbaiki hasil dari penilaian akhir kardiovaskular. Beberapa studi menemukan hasil yang bertolak belakang, sedangkan studi epidemiologi mendukung usulan bahwa faktor risiko dan kekuatan hubungan berbeda antara stroke dan penyakit kardiovaskular. Para peneliti berspekulasi, walaupun alasan perbedaan tidak dipahami seluruhnya, mereka mengacu pada fakta bahwa stroke lebih berkaitan dengan patologi pada pembuluh darah kecil, sedangkan penyakit kardiovaskular cenderung melibatkan pembuluh darah besar.

Trial klinis selanjutnya diharapkan bisa dilakukan di daerah tanpa fortifikasi dan diantara individu tanpa sejarah stroke untuk menguji efektivitas dan hubungan sebab akibat antara suplementasi asam folat pada stroke.

Sumber: Jurnal The Lancet

Turunkan Kolesterol Dengan Beta Glukan

Belakangan ini, penurunan tingkat kolesterol LDL (low-density lipoprotein) mendapatkan perhatian yang cukup penting dalam berbagai penelitian tentang tingkat kolesterol LDL yang tinggi terhadap meningkatnya risiko gangguan jantung.

Beta glukan adalah polisakarida yang banyak terkandung dalam oat dan merupakan serat larut yang mampu menurunkan tingkat kolesterol "jahat" (LDL) di dalam tubuh, namun sifatnya akan lebih efisien jika dikonsumsi dalam bentuk minuman.

Sebuah studi terbaru, yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, melaporkan hasil penelitian tentang pengaruh minuman buah yang difortifikasi dengan beta glukan terhadap tingkat kolesterol LDL pada 47 orang sukarelawan.

Semua sukarelawan tersebut mengonsumsi 500 ml plasebo (berupa minuman buah yang diperkaya dengan pati beras) setiap hari selama tiga minggu, sebelum selanjutnya diacak untuk mendapatkan perlakuan baik dengan mengunakan plasebo maupun minuman yang difortifikasi dengan beta glukan selam lima minggu selanjutnya.

Para peneliti melaporkan bahwa setelah lima minggu, baik kelompok kontrol maupun kelompok yang mendapatkan perlakuan ternyata memiliki jumlah asupan makanan yang sama, kecuali untuk asupan beta glukan.

Pada studi tersebut, konsentrasi kolesterol total menurun secara signifikan sebesar 0,06 mmol/L, kolesterol LDL menurun 0,062 mmol/L, dan tidak ada perubahan?signifikan terhadap kolesterol HDL, trigliserol, serta antioksidan total yang larut dalam lemak.

Mekanisme penurunan kolesterol LDL oleh beta glukan memang tidak terlalu jelas, tapi para peneliti menduga bahwa beta glukan akan berikatan dengan asam empedu sehingga mencegah reabsorpsinya dalam usus dan akhirnya diekskresikan. Disimpulkan bahwa tidak hanya peningkatan sintesis asam empedu, namun penurunan absorpsi kolesterol berperan juga terhadap efek penurunan kolesterol oleh beta glukan.

Studi sebelumnya yang juga menggunakan beta glukan dalam bentuk minuman, seperti susu oat dan jus buah ternyata memberikan hasil yang sama, yaitu menurunkan tingkat kolesterol LDL. Namun ketika beta glukan dikonsumsi dalam bentuk makanan (seperti roti atau cookies) ternyata memberikan hasil yang tidak signifikan. Jadi, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa efikasi beta glukan akan meningkat ketika bahan tersebut dikonsumsi dalam bentuk produk cair.

Sumber: American Journal of Clinical Nutrition

Makanan Terbaik

Beberapa ahli gizi di Amerika membuat daftar makanan yang paling penting untuk kesehatan, dalam mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan. Walaupun makanan-makanan berikut termasuk terbaik, tidak berarti harus terus dikonsumsi dan makanan yang lain tidak diperlukan lagi. Yang penting juga adalah adanya variasi dari setiap makanan.

Blueberry

Buah ini memang sulit didapat disini, mengandung antioksidan yang tinggi bila dibanding dengan buah yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa buah ini dapat mencegah penyakit jantung dan kanker, selain itu dapat membantu penglihatan pada malam hari dan memperlambat terjadinya degenerasi makula pada mata bagi mereka yang berusia lanjut. Blueberry juga mempunyai kalori yang rendah.

Sayuran hijau

Sayuran hijau seperti bayam merupakan sumber lutein dan zeaxanthin, yang membantu mencegah degenarasi makula pada mata dan lutein untuk memperlambat pertumbuhan kanker prostat. Selain itu juga sebagai sumber folat, untuk mencegah penyakit jantung dan pembekuan darah, magnesium untuk menjaga tekanan darah, dan beta karoten untuk mencegah kanker. Semakin hijau sayuran, mengandung semakin tinggi kadar beta karotennya. Yang jangan dilupakan juga adalah bahwa sayuran itu mengandung serat yang tinggi dan rendah kalori.

Kacang-kacangan

Kacang yang 'sehat' (bebas dari aflatoksin - penyebab kanker), mengandung lemak tak jenuh, protein, serat dan sejumlah vitamin dan mineral, termasuk vitamin E, selenium dan magnesium. Dengan mengonsumsi kacang-kacangan sedikitnya 5 porsi seminggu akan menurunkan risiko penyakit jantung hingga 32% dan risiko diabetes hingga 27%.

Meningitis Bisa Sebabkan Cacat Mental

Penyakit meningitis (radang selaput otak) umumnya menyerang anak-anak. Sebenarnya penyakit apakah ini? Dan bagaimana cara mencegah serta menanggulanginya?

Meningitis merupakan radang yang mengenai sebagian atau semua lapisan selaput otak sampai sumsum tulang belakang atau jaringan syaraf yang ada di dalam tulang belakang. Penyakit ini bisa menyerang semua usia, dari bayi hingga manula.

Penyebab meningitis bermacam-macam, dapat disebabkan karena jamur, protozoa, virus, dan bakteri. Meningitis akibat jamur, protozoa, dan virus dikenal sebagai serosa. Sedangkan yang disebabkan oleh bakteri, dikenal dengan sebutan purulenta. Membedakannya tergolong tidak sulit, hal itu dapat dilihat pada serosa sumsum tulang berwarna jernih, sedangkan pada purulenta sumsum tulang berwarna keruh.

Meningitis bisa juga terjadi karena adanya rambatan dari penyakit lain, misalnya infeksi pada telinga bagian dalam, radang paru, dan lain-lain. Anak-anak sangat berisiko terserang meningitis karena berkaitan dengan tingkatan higienis pribadi. Radang selaput otak pada anak harus diwaspadai karena gejalanya tidak jelas dan sulit dideteksi karena anak tidak bisa mengutarakan keluhannya. Hati-hati, karena penyakit ini bisa menular. Sedangkan meningitis yang terjadi pada orang dewasa biasanya terjadi akibat virus yang bernama hemophilud influenza type b (Hib), pneumococc dan meningococc.

Meningitis memiliki gejala antara lain sebagai berikut:
1. Suhu tubuh meninggi
2. Tengkuk kaku
3. Sakit kepala hebat
4. Takut cahaya
5. Uring-uringan
6. Kesadaran menurun

Serangan meningitis harus segera diatasi. Bila tidak, sangat berbahaya, terlebih bila menimpa anak-anak. Perkembangan anak dapat terganggu, kemungkinan menderita cacat mental, bahkan mengancam jiwa anak. Di samping penanganan yang cepat, pengobatan meningitis harus tepat dan sesuai target. Dengan pengobatan yang benar, maka kematian juga dapat dicegah hingga di bawah 15%.

Anemia, Pengaruhi Ikatan Ibu-Anak

Anemia, yang sering diistilahkan dengan ''kurang darah'', bukan saja berisiko menyebabkan terjadi perdarahan pada saat persalinan, tapi dapat juga membuat kurangnya ikatan batin antara seorang ibu dengan bayi yang baru dilahirkannya.

Walaupun dengan kekurangan zat besi yang ringan saja, telah dapat menganggu ikatan yang kuat antara ibu-anak. Kehilangan darah yang cukup banyak saat melahirkan, dapat menyebabkan anemia pada seorang ibu. Apalagi sebelumnya telah banyak ibu yang telah menderita anemia dan tidak mengkonsumsi suplemen mengandung zat besi selama kehamilan.

Penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa wanita anemia juga mudah untuk mengalami depresi setelah melahirkan. Juga menunjukkan daya ingat dan kemampuan berpikir yang lambat.

Penelitian untuk melihat pengaruh anemia terhadap ikatan emosional antara ibu-anak dengan partisipan dari 64 wanita Afrika Selatan yang mengalami kekurangan zat besi ringan (anemia), dibanding dengan 31 wanita yang mempunyai zat besi normal.

Setelah 10 minggu melahirkan, masing-masing ibu dan bayinya direkam untuk melihat interaksi yang terjadi. Separuh dari ibu-ibu anemia tersebut diberikan suplemen besi. Setelah 9 bulan, semua ibu-ibu tersebut direkam kembali untuk melihat interaksi ibu-anak.

Hasilnya menunjukkan, wanita yang mengalami kecukupan zat besi dan yang menerima suplemen zat besi menunjukkan lebih emosional terhadap bayi-bayi mereka. Sedang ibu yang mengalami kekurangan ringan zat besi, terlihat kurang sensitif terhadap suara-suara bayinya dan menunjukkan nilai yang rendah dalam berinteraksi dengan bayinya. Selain itu waktu yang dihabiskan untuk bermain dengan bayinya lebih sedikit, dan terlihat lebih sering bosan atau menjauh dengan bayinya dibanding ibu lainnya.

Sembilan bulan kemudian, ketiga kelompok bayi tersebut menunjukkan perilaku yang berbeda. Bayi dari ibu yang anemia ringan, kurang responsif dan kurang terlibat dengan sang ibu, dibanding dengan dua kelompok lainnya.

Hasil penelitian ini dipresentasikan di konferensi Experimental Biology, di San Diego, Amerika Serikat.

Anak Prematur Berisiko Diabetes

Anak-anak yang dilahirkan secara prematur, akan mengalami kepekaan terhadap insulin yang berkurang atau suatu keadaan yang disebut dengan pra-diabetes, yang bisa menyebabkannya menderita Diabetes di kemudian hari.

Keadaan ini juga dapat terjadi pada anak yang dilahirkan dengan berat badan rendah, walaupun dilahirkan dari usia kehamilan yang penuh.

Penelitian ini dilakukan dengan mengukur kadar sensitifitas insulin, yaitu seberapa efisien-nya insulin dalam memecah glukosa, dari 72 anak yang sehat berusia 4-10 tahun.

50 anak diantaranya, dilahirkan secara prematur, kurang dari 32 minggu usia kehamilan, 38 anak diantaranya mempunyai berat badan yang sesuai dengan usia kehamilannya sedang sisanya, 12 anak mempunyai berat badan yang lebih kecil dari usia kehamilannya. Sedang 22 anak lainnya, dilahirkan dengan usia kehamilan yang penuh, 13 diantaranya mempunyai berat badan yang lebih kecil dari usia kehamilannya.

Hasil pengukuran itu menunjukkan, bahwa anak yang dilahirkan secara prematur dengan berat badan yang bagaimanapun, terjadi penurunan sensitifitas insulin sekitar 30 persen, dibanding dengan anak-anak yang lahir dengan berat badan normal dengan usia kehamilan penuh.

Saat usia 4-10 tahun, anak-anak yang lahir secara prematur ini menunjukkkan peningkatan pelepasan insulin secara akut yang terkompensasi. Hal ini terlihat pada saat mereka makan, insulin yang dilepaskan ternyata lebih tinggi, untuk mengatasi kurangnya kepekaan terhadap insulin yang terjadi pada mereka.

Mengapa hal ini terjadi pada anak yang prematur, para ahli tidak dapat menjelaskan. Tapi dengan melakukan cara hidup sehat seperti berolahraga, mencegah kegemukan dan gaya hidup yang sehat akan membuat mereka terhindar dari penyakit-penyakit berat di kemudian hari.

Kurangnya kepekaan terhadap insulin atau kurangnya sensitifitas insulin, selain dapat menyebabkan Diabetes, dapat juga berakibat kegemukan, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Sumber: New England Journal of Medicine

Ibu Flu, Risiko Bayi Derita Skizofrenia

Ibu hamil yang menderita flu, berisiko untuk mempunyai anak yang skizofrenia. Sedang bila si ibu menderita flu, saat pertengahan masa kehamilannya, sang anak akan berisiko hingga tiga kali lipat menderita skizofrenia, dibanding dengan ibu yang tidak sakit flu.

Tapi secara keseluruhan, risiko ini cukup kecil. 97 persen bayi yang dilahirkan oleh wanita yang menderita flu pada saat hamilnya, tidak menderita skizofrenia. Hanya sebagian kecil bayi yang menderita skizofrenia, dan secara teori, dikarenakan janin yang secara genetika rentan terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh flu. Antibodi yang dihasilkan oleh sistim kekebalan tubuh ibu, yang disebut Sitokins, yang merupakan respon tubuh ibu terhadap infeksi virus flu, akan masuk ke dalam tubuh janin melalui plasenta dan merusak perkembangan otak janin. Sedang peneliti lain, mengemukakan bahwa kemungkinan adanya peran dari virus dalam penyakit mental.

Penelitian ini dilakukan pada sekitar 189 orang wanita, 64 dari mereka mempunyai anak skizofrenia, dan 125 sisanya, tidak menderita skizofrenia. Contoh serum darah dari ibu-ibu hamil diambil pada tahun 1959 - 1966, untuk melihat kadar antibodi mereka terhadap strain virus flu.

Dibandingkan dengan ibu-ibu yang tidak terinfeksi virus flu, wanita yang terinfeksi flu selama pertengahan masa kehamilannya, memiliki risiko hingga tiga kali lipat untuk menderita skizofrenia. Risiko akan meningkat hinga tujuh kali lipat, bila ibu terinfeksi pada trimester pertama kehamilannya, yang merupakan masa kritis perkembangan janin. Tapi hasil ini kurang dapat dipastikan, berhubung sedikitnya sampel darah ibu yang sedang hamil saat trimester pertama.

Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, yang menghubungkan flu saat ibu hamil dengan schizofrenia atau risiko yang meningkat saat ibu hamil menderita flu karena adanya wabah flu. Flu menjadi salah satu faktor risiko dari beberapa faktor risiko lainnya untuk terjadinya skizofrenia.

Skizofrenia adalah penyakit mental terberat, dengan gejala halusinasi, gangguan pemikiran, perilaku yang tidak normal. Biasanya muncul pertama kali pada saat remaja atau dewasa muda.

Sumber: Archives of General Psychiatry

Apakah Alergi Susu Menular?

Alergi susu dapat terjadi jika sistem imunitas di dalam tubuh bereaksi dengan protein yang terdapat di dalam susu. Pertanyaan yang seringkali diajukan adalah apakah alergi susu itu dapat menular?

Alergi susu dapat terjadi jika sistem imunitas di dalam tubuh bereaksi dengan protein yang terdapat di dalam susu. Hal itu terjadi karena sistem imunitas tubuh mengenal protein susu sebagai suatu benda asing. Ketika protein (yang tidak diinginkan oleh tubuh) masuk ke dalam tubuh melalui minuman susu yang dikonsumsi, maka sistem imunitas tubuh akan berubah dan bereaksi terhadap protein tersebut untuk merusaknya sekaligus untuk melindungi tubuh atau sebagai reaksi pertahanan tubuh.

Gejala terjadinya alergi terhadap susu sapi mencakup tiga macam reaksi, yaitu reaksi pada kulit, reaksi pada lambung dan saluran pencernaan, serta reaksi pada saluran pernafasan dan paru-paru. Reaksi pada kulit dapat berupa gatal-gatal, eksim, dan alergi kulit. Reaksi pada lambung dan saluran pencernaan dapat berupa nyeri lambung, diare, muntah, dan kejang. Reaksi pada saluran pernafasan dan paru-paru dapat berupa bersin-bersin, batuk, dan sesak nafas. Gejala alergi tersebut tidak terbatas hanya pada mereka yang alergi terhadap susu sapi. Banyak orang yang juga menunjukkan gejala seperti itu sebagai bentuk reaksi kekebalan tubuhnya, yang dapat disebabkan mulai dari gigitan serangga hingga reaksi tubuh terhadap obat tertentu, seperti penisilin. Alergi terhadap makanan tertentu (seperti makanan laut, kacang, pisang, dan telur) juga dapat menyebabkan gejala alergi seperti itu.

Pertanyaan yang seringkali diajukan adalah apakah alergi susu dapat menular? Jawabannya adalah tidak. Gangguan alergi tersebut tidak dapat ditularkan dari orang yang satu ke orang lainnya dan juga tidak dapat ditularkan oleh media seperti bakteri, virus, maupun hewan tertentu. Baik alergi susu maupun gangguan lactose intolerance, keduanya tidak disebabkan oleh agen atau faktor dari luar, melainkan karena faktor keturunan atau genetika. Lactose intolerance itu sendiri merupakan ketidakmampuan seseorang untuk menghasilkan enzim laktase yang cukup dalam tubuhnya untuk memecahkan gula laktosa dari susu yang dikonsumsi, sedangkan alergi susu sapi lebih disebabkan karena ketidakmampuan sistem kekebalan tubuh untuk menganggap protein susu sebagai bahan yang tidak berbahaya untuk tubuh.

Hipertensi, Dampak Panas Sewaktu Bayi

Orang-orang yang lahir di musim panas ternyata memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Hal tersebut diungkapkan dalam American Journal of Epidemiology. Hal itu diduga berkaitan dengan terjadinya dehidrasi di masa bayi. Studi pada hewan percobaan juga menunjukkan kasus dehidrasi pada masa bayi menyebabkan penyimpanan sodium dalam jumlah yang besar di dalam tubuh.

Akibat seleksi alam, efek tersebut dapat diturunkan karena?tubuh sudah mampu menahan sodium dan persediaan air yang cukup untuk dehidrasi. Namun, keadaan itu hanyalah sementara, penahanan sodium dalam respon terhadap kondisi lingkungan dapat menurun, yang akhirnya menyebabkan tingginya tekanan darah.

Untuk mengetahui hubungan antara kondisi iklim di masa bayi terhadap tekanan darah orang dewasa, para peneliti telah mengevaluasi 3.964 sukarelawan di Inggris secara acak yang lahir di awal abad 20. Berdasarkan penelitian tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang mengalami musim sangat kering atau sangat panas di tahun pertama pertumbuhannya akan lebih mungkin untuk terkena diare dan dehidrasi semasa bayi dibandingkan mereka yang lahir di musim dingin atau hujan.

Selain itu, rata-rata suhu yang tinggi di musim panas di awal tahun pertumbuhannya berkaitan dengan tekanan darah sistolik yang tinggi ketika mereka dewasa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan pentingnya untuk mencegah dehidrasi pada masa bayi tidak hanya untuk kesehatan sesaat saja, namun sangat baik bagi kesehatam kardiovaskular untuk jangka panjang.

Sumber: American Journal of Epidemiology

Mendidik Buah Hati Berdisiplin

Anda mungkin pernah kesal, karena Buah Hati Anda tidak juga mengerti kapan waktunya dia harus tidur atau makan. Apalagi soal mengajarinya untuk menggunakan toilet atau pispot. Kapan dan bagaimanakah hal ini harus diajarkan pada anak?

Melatih disiplin anak harus dimulai sejak dini. Perkembangan mental anak di usia antara 3 hingga 5 tahun telah memungkinkan Anda untuk mengajarkan disiplin pada anak.

Anak di usia balita umumnya membutuhkan waktu tidur selama 12 jam. Waktu tersebut biasanya dibagi antara jam tidur malam dan tidur siang. Repotnya, bila anak kebanyakan tidur siang, maka malamnya ia jadi sulit tidur. Oleh karena itu, orang tua perlu menciptakan suatu pola tidur. Kapan si anak harus tidur dan bangun. Pola ini sebenarnya sudah harus dibentuk sejak usia dini, supaya tidak merepotkan.

Perlu diketahui, kebiasaan tidur siang bukanlah suatu keharusan bagi anak balita. Tentukan waktu tidur siang sekitar 1 hingga 2 jam saja. Bila lebih dari itu, anak sebaiknya dibangunkan, agar malamnya ia bisa tidur 8 hingga 10 jam. Waktu tidur yang cukup sangat baik untuk kesehatan anak, memperlancar metabolisme dan meningkatkan aktivitasnya.

Untuk menumbuhkan disiplin tidur pada anak, memang dibutuhkan sedikit kesabaran dari orang tua. Apalagi bila si anak sedang menonton televisi atau bermain. Maklum saja, di usia ini anak memang berada pada fase di mana rasa ingin tahunya sangat besar. Meskipun demikian bukan berarti segala keinginannya harus kita penuhi. Ketika anak sudah bersiap tidur, matikanlah televisi dan ajaklah dia ke kamarnya. Pilihlah lampu yang agak temaram pencahayaan kamarnya, jangan terlalu gelap. Sebelum tidur bacakanlah cerita atau dongeng supaya hatinya tenang dan membuatnya cepat tertidur.

Menggunakan Toilet

Melatih menggunakan toilet/pispot saat buang air besar/kecil juga merupakan suatu latihan kedisiplinan bagi anak. Anda harus meng-amati dan mencatat, kapan saja anak biasanya buang air atau berapa kali dalam sehari si Upik kencing.

Menurut penelitian, sejak usia 18 bulan, anak sebenarnya sudah bisa diajar menggunakan toilet atau pispot. Di samping itu pada usia tersebut, biasanya anak sudah bisa menahan dan mengendalikan buang air besar dan air kecil.

Sebagai perkenalan, ajaklah ia untuk melihat Anda menggunakan toilet. Jelaskan dengan kalimat sederhana, apa kegunaan toilet dan pispot. Ungkapkan juga harapan Anda padanya untuk mau mencobanya. Untuk pertama kali, mungkin ia akan menolak mencobanya. Jangan memaksanya. Tanamkan suatu pola yang sifatnya rutin, misalnya setiap jam enam pagi dudukkan si Kecil di pispot, bila itu waktunya untuk buang air besar atau kecil.

Jika hal ini dilakukan terus menerus setiap hari dengan pola yang tetap, maka lama kelamaan anak akan mengerti jika ingin buang air besar atau kecil ia harus ke kamar mandi, meskipun demikian, penerapan pola tersebut tidak boleh dilakukan secara kaku. Bila kebetulan ia sudah terlanjur buang air besar atau kecil, tetap lanjutkan ke toilet atau pispot. Sebaiknya berikan penghargaan bila ia mencapai langkah kemajuan.

Sunday 27 February 2011

Normalnya, bayi baru lahir yang mengonsumsi ASI, buang air besar sekitar 8 hingga 10 kali sehari. Bentuknya pun cair. Bila bayi mengonsumsi susu formula,frekuensi buang air besarnya sekitar 2 hingga 6 kali sehari. Setelah ia mengenal makanan pendamping ASI, apalagi kalau sudah mengenal makanan padat, frekuensi buang air besarnya semakin berkurang ( berkisar antara 1 hingga 2 kali sehari) dengan bentuk lebih padat.

Diare terjadi bila frekuensi buang air bayi lebih dari normal dan bentuknya cair/encer. Adakalanya dalam tinja si kecil terdapat lendir, selain terjadi demam dan muntah. Hal ini bergantung dari penyebabnya. Yang pasti, kebanyakan bayi akan rewel selama diare, karena perutnya memang terasa sangat tidak nyaman.

Umumnya, diare pada bayi datang akibat pencernaan si kecil kemasukan bakteri. Sumbernya, bisa dari kurang higenisnya saat pembuatan susu formula. Tetapi bisa juga karena si kecil alergi terhadap protein susu sapi yang terkandung dalam susu formula.

Kemungkinan alergi terhadap bayi yang mengkonsumsi ASI, masih ada kemungkinan juga meski jauh lebih kecil dibandingkan bayi yang menerima susu formula. Bayi ASI menderita diare biasanya karena ibunya mengonsumsi makanan tertentu yang ternyata membawa reaksi alergi terhadap bayinya.

Hal yang penting berbahaya ketika si kecil diare, adalah terjadi kekurangan cairan (dehidrasi). Selain itu, bila setelah diare tidak dilakukan terapi gizi dengan sempurna, si kecil bakal terancam kekurangan gizi yang bisa berlanjut ke gangguan pertumbuhan.

Untuk mencegah bayi dehidrasi, lakukan langkah-langkah ini:

1. Berikan cairan setiap kali si kecil diare, agar cairan tubuh yang keluar bersama tinjanya dapat segera terganti.
2. Teruskan memberi ASI, atau susu formula, juga cairan lain seperti air putih.
3. Bila si kecil sudah mendapat makanan pendamping ASI atau makanan padat, terus berikan makanan bergizi yang tidak berbumbu tajam, dan menjaga dengan ketat kebersihan mulai saat pembuatan hingga pemberian makannya.

Bila diare tidak berhenti, diberikan cairan oralit siap minum khusus untuk bayi dan balita (10 ml/kg/ kali diare atau muntah). Bisa juga dengan larutan garam-gula. Atau garam-air tajin.

Selain itu juga wajib terus memantau kondisi si kecil. Bila mulai timbul tanda-tanda dehidrasi, segera bawa ke dokter. Begiu juga bila di dalam tinjanya terlihat warna merah (darah), hitam (darah yang membeku) atau keputihan (akibat penyakit di hati).

Selain itu juga memberi perhatian khusus pada daerah sekitar popok, karena daerah ini mudah teriritasi akibat si kecil sering buang air dan berganti popok. Bersihkan dengan lembut dan keringkan, agar tidak lambat. Usap daerah ini dengan lotion yang lembut setiap kali anda mengganti popok. Sebaiknya, setiap 3 jam sekali diperiksa popoknya dan ganti.

Omega 3 Dukung Kecerdasan Otak

Asam lemak esensial omega-3 memiliki peranan sejak dari janin dalam kandungan serta diperlukan pada proses pertumbuhan sel-sel otak dan kecerdasan anak.Pada kurun waktu belakangan ini mendapat perhatian besar dari para ahli.

Untuk membuat anak Anda mempunyai kecerdasan yang normal, Anda tak boleh lengah memberikan asupan gizi demi pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Pertumbuhan otak bayi berlangsung segera setelah pembuahan. Otak manusia mulai terbentuk pada hari ke-8 setelah konsepsi (saat sel sperma membuahi sel telur). Setelah itu, otak tumbuh amat cepat sampai bayi berusia 18 bulan. Pertumbuhan otak ini berlangsung terus hingga bayi lahir. Pada akhir masa kehamilan (bulan ke-7 sampai ke-9) sel-sel otak mulai membutuhkan rangsangan agar dapat berfungsi optimal.

Kalangan kedokteran menyebut masa-masa di atas sebagai periode lompatan pertumbuhan otak atau brain growth spurt, disebut juga “periode emas”. Pada periode ini, neuron (sel-sel saraf) sangat peka dan sangat dipengaruhi situasi lingkungan. Tak pelak, periode ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya demi meningkatkan kecerdasan anak.

Asam lemak omega 3 merupakan zat gizi yang harus pula terpenuhi kebutuhannya. Asam lemak omega 3 ini merupakan turunan dari prekursor atau pendahulunya, yakni asam lemak esensial linoleat dan alinolenat. Ada tiga ragam asam lemak omega 3: LNA (asam alfa-linolenat), EPA (eikosapentaenoat), serta DHA (dokosaheksaenoat).

Sistem saraf pusat dan otak merupakan organ vital yang pertama dibentuk. Proses pertumbuhan sel neuron otak terjadi pada minggu ke-20 hingga ke-36, dan disempurnakan hingga bayi berusia dua tahun. Meskipun massa otak janin hanya sekitar 16% dari tubuhnya, namun dibandingkan dengan organ tubuh lain, otak paling banyak memerlukan energi (lebih dari 70%) untuk proses tumbuh kembangnya. Energi itu terutama berasal dari deposit zat gizi dan asam lemak esensial tubuh ibunya.

Asam lemak esensial juga prekursor omega-3, DHA, EPA, ALA (alfa-linolenat), dan AA (asam arakhidonat). Omega-3 sebagian besar (lebih dari 60%) diperlukan sebagai unsur penyusun dinding sel neuron. Sedangkan sisa DHA lainnya diperlukan sebagai unsur pembentuk cawan untuk wadah rhodopsin, senyawa vital penginderaan dan pengiriman balik sinyal yang diterima mata ke otak.

Kemudian, bagaimana ketika bayi telah lahir? Amat banyak pihak yang menyatakan bahwa air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik buat bayi, terutama sampai usia 4-6 bulan. ASI juga bermanfaat untuk memicu perkembangan optimal otak bayi. Hal ini bisa terjadi dengan terdapatnya asam dokosaheksanoat (DHA) dan asam arakhidonat (AA) pada ASI.

Obati Gangguan Eksim pada Bayi

Laporan terbaru dari majalah Reuters menyatakan bahwa losion yang mengandung steroid (fluticasone) bersifat aman digunakan pada pengobatan eksim jangka pendek, tepatnya atopic dermatitis, pada anak-anak usia tiga bulan atau lebih.

Krim dan salep fluticasone diketahui dapat bekerja dengan baik, namun formula dalam bentuk losion lebih mudah digunakan, khususnya untuk anak-anak dengan penyakit yang makin meluas dan untuk digunakan di area kulit yang sulit diobati. Pernyataan tersebut dijelaskan dalam Journal of the American Academy of Dermatology.

Penelitian itu menguji kemanjuran dan keamanan penggunaan (sekali sehari) dari losion fluticasone (0.05%) pada 438 anak-anak, yang berusia rata-rata tiga bulan dan menderita atopic dermatitis yang parah. Kecepatan keberhasilan pengobatan secara signifikan lebih tinggi pada pengobatan dengan menggunakan losion fluticasone (76%) dibandingkan dengan menggunakan losion plasebo (36%). Selain itu, tidak ada laporan yang menunjukkan terjadinya perubahan pada kulit dan tidak adanya abnormalitas klinis untuk efek samping yang mungkin bisa ditimbulkannya.

Namun, penggunaan losion fluticasone dibatasi selama empat minggu dan keamanan serta efektivitasnya tidak ditentukan untuk periode penggunaan yang lebih lama.

Losion bersifat dapat menyebar dengan baik di kulit, memiliki efek yang mendinginkan, bersifat melembabkan, dan juga rendah iritasi. Sifat tersebut, yang didukung dengan bukti kemanjuran pemakaiannya sekali sehari, telah membuat losion fluticasone memiliki nilai tambah untuk penggunaannya dalam terapi, khususnya untuk pengobatan atopic dermatitis.

Sumber : Journal of the American Academy of Dermatology

Menu Sehat Tambahan Untuk Balita

Ingin balita Anda kelak tumbuh sehat dan cerdas?

Mudah saja. Anda hanya perlu menanamkan pola makan yang sehat dan memberikan variasi makanan yang bergizi seimbang sejak kecil. Makanan sehat artinya kaya akan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan badan dan perkembangan otak. Sedangkan makanan bergizi seimbang untuk mensuplai kebutuhan energi, protein, vitamin dan mineralnya sehari-hari. Pengenalan variasi makanan juga tak kalah penting, agar kelak anak tidak menolak saat diberi aneka makanan.

Mengapa semua ini sudah harus diupayakan sejak usia balita? Usia balita adalah usia yang sangat vital. Di usia ini, pertumbuhan sel otak berlangsung cepat hingga usia 3 hingga 4 tahun. Agar perkembangan sel otak yang berdampak pada kecerdasan dan mental anak? tumbuh sempurna, dibutuhkan gizi makanan yang cukup. Pertumbuhan yang cepat pada usia balita juga memerlukan tambahan konsumsi zat pembangun dan pengatur. Sementara aktivitas anak perlu ditunjang dengan tambahan bahan makanan sumber tenaga.

Apa saja pedoman menu sehat tambahan untuk balita?

1. Setelah anak berusia 1 tahun, anak sudah boleh diberi makanan yang sama dengan orang dewasa. Yang penting, keanekaragaman makanannya terpenuhi.
2. Untuk menunjang kebutuhan aktivitas balita, berikan bahan makanan sumber tenaga, yaitu karbohidrat yang banyak terdapat pada makanan pokok seperti nasi, roti, jagung, singkong, ubi jalar, talas, atau havermut.
3. Untuk mendukung perkembangan kognitif atau kecerdasan balita, dibutuhkan bahan makanan sumber protein (hewani dan nabati) dan zat besi. Sebagai zat pembangun, protein juga diperlukan untuk pembentukan berbagai jaringan tubuh baru. Protein dan zat besi diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, hati, putih telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
4. Untuk mengatur proses metabolisme dan pertumbuhan tubuh, diperlukan bahan makanan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin A, B, C, D, E, dan K yang banyak terdapat pada buah-buahan. Sebagai pilihan, Anda bisa menyajikan menu tambahan berupa aneka jus buah.
5. Perkenalkan balita dengan berbagai rasa, seperti rasa asam, manis, asin, gurih dan pahit. Pilihan rasa yang sering dicobakan, kelak bisa mendominasi pola makan anak. Untuk rasa gurih, hindari MSG atau bumbu penyedap. Demikian pula hindari rasa pedas karena bisa merangsang gerak peristaltik di usus. Hindari juga junk food karena sifatnya tidak segar dan lemaknya terlalu tinggi. Apalagi makanan dengan zat pengawet dan jajanan murah yang banyak menggunakan bukan bahan pewarna makanan.

Makanan selingan atau tambahan dapat diberikan pada waktu antara makan pagi dan makan siang (09.00-10.00), atau di antara makan siang dan makan malam (15.00-16.00). Tujuannya tak lain untuk melengkapi asupan zat gizi yang mungkin kurang terpenuhi pada saat jam makan, dan mengisi kekurangan kalori karena aktivitasnya yang banyak di usia balita. Pilihan makanan tambahan, bisa berupa makaroni panggang, mi siram ayam, roti lapis keju, dan lain-lain.

Melatih Kecerdasan dengan Mainan

Bagi si kecil, mainan bukan sekadar objek untuk bersenang-senang, tapi mainan juga bisa untuk melatih kecerdasan otaknya. Memilih mainan tidak harus mahal, tapi yang penting dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan otak si kecil menjadi optimal. Untuk itu pilihlah mainan yang aman dan bermanfaat baginya.

Bagaimana memilih mainan anak yang aman dan bermanfaat untuk si batita? Yang terpenting dalam memilih mainan untuk batita adalah yang dapat merangsang semua pancaindera-nya. Makin banyak pancaindera yang digunakan, maka sel-sel otak anak akan berkembang pertumbuhannya secara pesat, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.

Dapat Dilihat
Pertama yang perlu diperhatikan bagi orangtua, sebaiknya memperkenalkan mainan yang dapat dilihatnya terlebih dahulu. Misalnya, belikan mainan yang dapat digantung di atas box tempat tidur si kecil. Sejajarkan arah mainan tersebut dengan mata si kecil. Dengan demikian, ia dapat memperhatikannya dengan baik.

Perkenalkan Suara
Selanjutnya, Anda bisa beralih ke tahap berikutnya, yakni memperkenalkan suara pada si kecil. Apakah itu suara berbagai binatang, suara kendaraan, suara air dan lainnya yang dapat mengundang perhatian anak di bawah tiga tahun. Karena dengan mendengarkan berbagai suara akan dapat merangsang pendengaran si kecil untuk mengingat berbagai jenis suara dan menunjukkan dari mana suara itu dikeluarkan, dengan begitu buah hati Anda akan mengerti berbagai jenis suara.

Kenalkan Langsung Bendanya
Seiring dengan pemberian mainan si kecil, sebaiknya Anda juga memperkenalkan apa dan siapa saja yang dipandang si kecil. Ingat jangan anggap remeh si kecil karena otaknya yang sedang tumbuh itu mampu merekam apa saja. Untuk itu, buah hati Anda harus diberikan pengenalan-pengenalan yang bermanfaat. Sebaiknya Anda membawa si kecil ke dunia luar.

Jangan Jejali Mainan
Sebagai alat untuk bermain, pemilihan mainan dan juga materi bermain sangatlah penting agar manfaatnya optimal untuk pertumbuhan otak si kecil. Berikan mainan yang dapat memberikan kenikmatan bermain sekaligus manfaat belajar kepada si kecil. Namun, tidak berarti pula Anda harus menjejali si kecil dengan mainan edukatif yang terlalu banyak. Karena mainan hanyalah salah satu faktor pendukung mengoptimalkan perkembangan otak anak. Jangan lupa juga memperkenalkan pada si anak seperti bentuk, warna, tekstur, dan ukuran.

Makanan Selingan Bagi Balita?

Makanan selingan bagi anak pada usia balita membutuhkan makanan yang mengandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh sesuai dengan perkembangan usianya. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas hidupnya jika mereka sudah dewasa.

Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan tubuh maupun sel-sel otak sehingga mereka dapat tumbuh optimal dan cerdas. Oleh sebab itu, keseimbangan gizi dalam makanan perlu diperhatikan sejak masih janin dalam kandungan melalui makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Perlu diketahui, sel-sel otak memiliki pertumbuhan yang paling cepat hingga usia 3 hingga 4 tahun.

Pemberian makanan balita sebaiknya bervariasi, menggunakan makanan yang memang telah dikenalkan sejak bayi berusia enam bulan, dan dikembangkan lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga. Pembentukan pola makan perlu diterapkan sesuai pola makan keluarga. Selain itu, peran orangtua juga sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu sebaiknya mengetahui dan menerapkan pola makan yang seimbang dan sehat dalam keluarga karena si anak akan meniru perilaku makan dari orangtua maupun orang-orang di sekelilingnya dalam keluarga.

Makanan selingan tidak kalah pentingnya untuk diberikan pada jam-jam di antara makan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu anak jika porsi makannya tidak cukup atau karena si anak susah makan. Namun, pemberian makanan selingan yang berlebihan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.

Makanan selingan sebaiknya mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya.

Fungsi makanan selingan bagi balita antara lain, yaitu:

1. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terkandung dalam makanan selingan
2. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang, dan malam)
3. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak pada usia balita
4. Makanan selingan sebaiknya dibuat sendiri di rumah sehingga sangat higienis dibandingkan jika harus dibeli di luar rumah. Bila ibu terpaksa membeli, sebaiknya pilih tempat yang bersih dan pilih makanan yang lengkap akan gizi, jangan didominasi dengan sumber karbohidrat atau gula saja. Jika sejak kecil, anak sangat senang mengonsumsi gula, maka kebiasaan tersebut akan dibawa sampai mereka dewasa dan akhirnya menimbulkan risiko kegemukan. Kegemukan merupakan faktor risiko penyebab terserangnya penyakit tertentu di usia yang relatif muda.

Bahan Pembersih Rumah Risiko Timbulkan Asma Anak

Paparan ibu hamil dengan bahan pembersih rumah seperti desinfektan, pemutih, cairan pembersih jendela dan sebagainya, akan membuat janin berisiko untuk mengalami wheezing menetap saat usianya mencapai masa anak-anak.

Anak-anak yang dilahirkan dari keluarga yang menggunakan terbanyak bahan-bahan ini, berisiko dua kali lipat untuk mengalami wheezing, dibanding dengan anak-anak yang berasal dari keluarga yang menggunakan paling sedikit.

Wheezing adalah suara yang timbul pada saat seseorang bernafas, yang disebabkan karena adanya penyempitan pada saluran nafasnya. Wheezing ini dapat menjadi tanda yang dapat berkembang menjadi asma.

Penelitian ini dilakukan terhadap sekitar 14.000 anak dari 7.019 keluarga. Ibu-ibu hamil dari keluarga tersebut ditanyakan akan seberapa seringnya mereka menggunakan bahan-bahan pembersih dalam rumah seperti desinfektan (87,4%), pemutih (84,8%), pembersih karpet (35,5%), pengharum ruangan (68%), pembersih jendela (60,5%), cat/pernis (32,9%), pestida/insektisida (21,2%).

Para peneliti melakukan perhitungan total bahan kimia yang dipakai setiap keluarga, seberapa sering mereka gunakan, kemudian dibandingkan dengan laporan ibu akan adanya wheezing pada anak-anaknya. Anak-anak tersebut diikuti hingga usia 3,5 tahun dan 432 anak (6,2%) mengalami wheezing menetap sejak bayi.

Semakin sering bahan-bahan pembersih rumah tangga itu dipakai, semakin tinggi risiko anak-anak tersebut mengalami wheezing menetap. Sementara, orangtua perokok, riwayat asma dalam keluarga dan rumah yang lembab juga telah diperhitungkan. Penelitian sebelumnya, juga mendukung hal ini.

Walaupun penelitian ini tidak menyimpulkan bahwa bahan-bahan rumah tangga tersebut dapat menyebabkan anak menderita asma, tapi telah menunjukkan akan adanya hubungan antara keduanya. Dan perlu diwaspadai bahwa paparan yang terjadi selama janin dalam kandungan, walaupun itu hanya berupa paparan dalam udara, berisiko menyebabkan gangguan pada paru-paru anak di kemudian hari.

Sumber: Jurnal Thorax

Suka Duka Menyusui

ASI merupakan makanan pertama dan utama di awal kehidupan seorang bayi. Mudah dipahami bahwa secara alamiah, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna oleh bayi. ASI sangat kaya akan zat gizi dan memiliki komposisi nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan bayi.

Terdapat lebih dari 100 jenis zat gizi yang ada dalam ASI, misalnya laktosa, omega 3, omega 6, AA, DHA, Sphyngomyelin, bahkan prebiotik alami. AA dan DHA sudah sangat dikenal sebagai komponen yang mendukung perkembangan kecerdasan anak. Jumlah dan komposisi ASI pun mengikuti kebutuhan bayi. ASI selalu tersedia dalam temperatur yang tepat bagi si buah hati. Selain itu, harganya tentu lebih murah daripada susu formula.

Mengapa bayi dianjurkan mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan?

Dari segi kecerdasan, diketahui bahwa bayi yang mendapatkan ASI umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

Dari segi kesehatan, anak yang mendapat ASI memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat (karena adanya antibodi pada ASI) sehingga risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit saluran pernafasan akut dan saluran cerna, lebih rendah.

Pemberian ASI juga berkaitan dengan penurunan risiko beberapa penyakit kronik bahkan juga risiko terjadinya alergi.

ASI eksklusif dapat menurunkan risiko kematian bayi.

Dari segi psikologis, terjalin hubungan yang lebih dekat antara ibu dan bayi sehingga memberikan efek emosional yang positif (emotional bonding). Anak merasa tentram, aman dan disayang. Ikatan batin pun akan menjadi lebih erat.

Salah satu faktor yang menyebabkan ASI kurang lancar justru adalah perasaan khawatir dari ibu bahwa ASI-nya tidak keluar atau tidak cukup. Perasaan dan pikiran positif akan mendukung pengeluaran ASI yang baik, sebaliknya perasaan dan pikiran negatif seperti khawatir, cemas, bingung dan sedih dapat menurunkan produksi ASI. Faktor lain adalah rasa sakit saat menyusui karena belum terbiasanya ibu dalam menyusui atau karena teknik menyusui yang kurang tepat. Selain itu, payudara yang penuh akan merangsang terbentuknya suatu zat yang dapat menghentikan pembentukan ASI. Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam keberhasilan pemberian ASI adalah pemberian ASI yang sedini mungkin. Bila bayi telah diberikan dot, kegagalan menghisap dari puting susu ibunya dapat terjadi. Hal ini disebabkan cara menghisap susu melalui dot sangat berbeda (dan relatif lebih mudah) bila dibandingkan dengan cara menghisap susu ibu.

Bagaimana agar ASI ibu lancar dan banyak? Apa saja yang mempengaruhinya? Ibu tentu harus menjaga kesehatannya agar tetap baik. Istirahat yang cukup dan nutrisi yang baik merupakan salah satu faktor dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu. Bila faktor psikologis menjadi penyebab berkurangnya produksi ASI, suami dapat berperan untuk memberikan dukungan psikologis agar pikiran dan perasaan ibu menjadi tenang, bahagia dan rasa percaya diri pun meningkat. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan stimulasi positif dalam pengeluaran ASI. Berikanlah pengisapan ASI pada jam pertama. Jangan khawatir dengan anggapan bahwa di jam pertama, ASI belum keluar. Cairan bening yang keluar adalah cairan kolostrum, yang sangat bermanfaat bagi sang buah hati. Pengisapan pada jam pertama diduga dapat merangsang pengeluaran ASI selanjutnya.

Makanan seperti apa yang sebaiknya dikonsumsi oleh ibu menyusui? Makanan tentu akan berpengaruh terhadap kualitas ASI. Bila ibu mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, kita dapat mengharapkan bahwa ASI yang dihasilkan pun tentu lebih berkualitas.

Hidup Sehat bagi Ibu Hamil

Dengan bertambahnya usia kehamilan dan semakin membesarnya perut, akan timbul rasa tidak nyaman, baik dari segi fisik maupun penampilan. Pada kondisi ini, wanita hamil dianjurkan untuk tetap merawat dan menjaga kesehatan pribadi. Walaupun rasa malas sering muncul, wanita hamil dianjurkan untuk dapat mengatasinya. Berikut ini hal - hal yang harus diperhatikan oleh wanita hamil dalam upaya merawat dan menjaga kesehatan pribadinya.

Memelihara kebersihan pribadi

Selama kehamilan, rambut akan tumbuh lebih cepat, tebal dan mengkilat sehingga akan tampak berminyak. Untuk mengatasinya, cucilah rambut paling sedikit 2 hingga 3 kali seminggu.

Peliharalah gigi secara teratur untuk menghindari terjadinya infeksi di rongga mulut. Infeksi yang terjadi di rongga mulut akan mudah menyebar ke organ lainnya. Selain itu, periksalah gigi ke dokter secara teratur dan informasikan bahwa Anda sedang hamil.

Jagalah kebersihan kulit dengan baik. Pada saat mandi, gosoklah kulit secara perlahan untuk menghindari terjadinya kelecetan. Kulit yang lecet sangat mudah terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit.

Peliharalah kebersihan payudara. Lakukanlah pengurutan sesuai nasehat dokter / bidan untuk mempersiapkan ASI. Sokong payudara dengan BH yang lebih besar dan cukup menunjang.

Jagalah kesehatan alat kelamin untuk menghindarkan terjadinya infeksi kandungan. Jika kandungan Anda terinfeksi, tentunya akan membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin.

Stres Selama Hamil

Wanita hamil sebaiknya jangan terlalu kuatir jika kondisi stres dan cemas selama masa kehamilan yang sedang dijalaninya akan menggangggu bayi mereka. Sebuah studi yang pernah dilakukan di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, menduga bahwa kondisi stres dan cemas selama masa kehamilan ternyata memiliki manfaat bagi bayi.

Berdasarkan studi yang melibatkan 137 wanita dengan kehamilan yang sehat dan normal memberikan hasil bahwa mereka yang mengalami stres dan cemas pada kehamilan minggu ke 24 sampai dengan 32 cenderung memiliki anak dengan mental dan kemampuan motorik? Yang lebih berkembang ketika usianya dua tahun.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak yang dilahirkan dari wanita yang diketahui memiliki perasaan negatif terhadap kehamilannya akan memiliki tingkat emosional yang lebih rendah. Sebenarnya ada beberapa alasan biologis yang dapat menjelaskan bahwa kondisi stres adalah tidak berbahaya dan diduga bermanfaat bagi bayi. Zat kimia yang dihasilkan oleh kondisi stres diketahui dapat mempengaruhi pertumbuhan maupun perkembangan organ tubuh si buah hati. Hal itu diduga sebagai pewarisan genetik yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Wanita yang mengalami stres seperti ini mungkin adalah tipe wanita yang selalu menyukai tantangan atau dorongan pada diri mereka, dan akhirnya juga akan mempengaruhi atau mendorong anaknya untuk berkembang lebih cepat. Perlu dicatat bahwa wanita pada studi ini bukanlah wanita yang memiliki masalah mental yang berat, seperti kondisi yang sangat tertekan atau gangguan kecemasan yang cukup tinggi. Namun, kondisi spesifik pada studi ini adalah wanita dengan kondisi stres yang normal dan rasa cemas yang bersifat umum dan seringkali terjadi pada wanita yang sibuk bekerja. Diperkirakan hasil studi ini mungkin akan berbeda untuk wanita hamil dengan kodisi mental yang berat, baik gangguan fisik maupun stres yang sering terjadi dalam hidupnya.

Sumber: Child Development Journal

Tips Posisi Tidur Bagi Ibu Hamil

Saat kehamilan tiba, posisi tidur seringkali menjadi masalah bagi mayoritas ibu. Hal ini dikarenakan pada kondisi perut semakin membesar, sehingga ibu tidak lagi nyaman dalam beberapa posisi tidur. Belum lagi ditambah dengan kram pada tubuh, dan gerakan-gerakan bayi dalam kandungan.

Posisi tidur tengkurap aman untuk ibu hamil. Namun umumnya pada kehamilan trimester pertama, ibu akan mengalami pembesaran payudara. Payudara juga akan terasa lebih sensitif, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan untuk tidur tengkurap.Dan juga saat perut Anda sudah mulai membesar (awal 14 minggu), tidur dengan posisi tengkurap menjadi sangat tidak nyaman karena Anda harus meletakkan paha di atas bantal untuk dapat tidur tengkurap karena perut yang mulai membesar.

Sedangkan untuk posisi tidur telentang, sangat tidak dianjurkan setelah kehamilan ibu menginjak 16 minggu. karena dengan tidur posisi telentang Anda akan meletakkan seluruh berat rahim ke bagian belakang, usus, dan vena cava inferior.

Tidur posisi telentang juga dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir, serta gangguan pencernaan, menganggu pernafasan, dan sirkulasi.

Posisi tidur telentang pada trimester ke dua dan tiga juga mempengaruhi tekanan darah. Untuk beberapa wanita, menyebabkan penurunan tekanan darah sehingga menyebabkan mereka merasa pusing. Untuk yang lain, malah dapat meningkatkan tekanan darah. Namun tidur telentang sangat tidak dianjurkan untuk kehamilan yang memiliki tekanan darah tinggi.

Stem Cell

Stem cell berarti menyimpan sel induk (sel cikal bakal makhluk hidup yang berasal dari sel sperma dan sel telur) dari darah tali pusat. Sel induk ini paling efektif untuk mengobati pemilik darah tali pusat itu sendiri, serta orang-orang yang satu generasi dengannya.

Yang perlu menyimpan terutama pasangan yang beresiko tinggi punya kelainan genetik yang sulit diobati, seperti leukemia, limfoma dan thalassemia. Karena, sel induk bisa dikembangkan menjadi sel jenis apapun yang diperlukan tubuh sesuai intruksi. Jadi, kalau semuanya normal, atau 3 generasi baik-baik saja, tak perlu stem cell.

Cara mengambilnya
Darah diambil dari tali pusat setelah dipotong saat bayi lahir. Sebelum plasenta keluar, darah yang berada di tali pusat di tampung kedalam kantong. Seperti halnya kalau mau mendonorkan darah. Diharapkan dapat menyimpan jumlah sebanyak lebih dari 100 cc.

Sampai kapan disimpan?
Tergantung perjanjian dengan provider. Bisa 16 tahun atau 18 tahun saat anak sudah dianggap dapat memutuskan akan diapakan darah stem cell - nya itu. Bisa juga disimpan lama dengan syarat tempat penympanan darah itu suhu stabil.

Perlu dicermati sebelum memutuskan menyimpan sel induk. Di indonesia belum ada agennya, yang ada adalah representative agent atau wakil agennya. Tanyakan letak bank darahnya. Baca peraturan-peraturan yang mengikat (dapat di-down load di internet). Tanyakan, di mana materi itu bisa di ambil bila akan dilakukan pengobatan di Indonesia.

Kapan harus mencari representative agent?
Sebelum persalinan atau sebelum usia kehamilan mencapai minggu ke-38, diskusikan dengan pasangan. Anda harus yakin akan manfaatnya.

Bagaimana cara memilih representative agent? Representative agent yang beredar di Indonesia adalah atas nama private company di Malaysia dan Singapura, sehingga keuntungan finansial merupakan hal sangat penting. Jika perlu, bertanyalah pada orang yang berpengalaman.
Beberapa hal ini juga untuk dipertimbangkan :

1. Harga
Pikirkan dengan matang, karena menyimpan darah tali pusat tidak murah.
2. Lokasi
Pilih yang paling dekat dengan lokasi tempat tinggal.
3. Reputasi
Hal ini bisa dinyatakan di American Association of Blood Banks.